Mendirikan bisnis Fintech di Indonesia adalah satu Langkah bijak untuk memanfaatkan peluang bisnis di era serba digital ini. Terdapat banyak faktor pendukung yang bisa kamu dapatkan untuk Fintech yang akan kamu dirikan dan kembangkan. Salah satunya Indonesia masuk kedalam daftar negara yang pertumbuhan ekonominya bagus yang didukung oleh populasi penduduknya sekitar 274 juta dan penetrasi internet sebanyak 67%.1 Gimana? Menarik banget kan? Yuk lihat apa aja sih cara jitu biar startup fintech yang kamu bangun bisa kokoh dan berkembang seperti fintech-fintech senior. Check it out!
1 Buat Tim yang Solid dan Handal
Memiliki tim yang solid dan handal dalam melakukan segala kegiatan bisnis adalah point investasi jangka Panjang lho. Kalau kamu bisa klik dengan seluruh personal di startupmu akan gampang buat sling support dan berkoordinasi kan? Paling tidak akan lebih gampang untuk mencapai visi missi perusahaan.
2 Kumpulkan Modal
Meskipun modal untuk membangun sebuah startup Fintech tidaklah murah, tapi kamu bisa lho mengumpulkan dana untuk modal dari para investor. Berdasarkan peraturan tentang fintech di Indonesia, modal disetor minimum sejumlah IDR 1 Miliar adalah wajib, dan harus disampaikan saat registrasi perusahaan ke OJK. Selain itu ada juga modal disetor minimum lain sejumlah IDR 2,5 Miliar saat proses perijinan.2 Oh iya FYI, untuk kepemilikan saham, jika startupmu membuka investasi untuk asing, maka kuotanya maksimal 85% ya, nggak boleh lebih.
3 Research Market
Researceh market startup fintechmu untuk analisa inovasi apa yang bisa membuat produk startupmu menjadi kebutuhan sasaranmu, jadi produkmu tidak hanya berhenti pada pemenuhan keinginan konsumen saja.
4 Mapping Sistem dan Kerjasama
Mapping atau memetakan segala hal tentang startup fintechmu dengan runtut dan lengkap ya. Dimulai dari ide, persentase modal, persentase pasar, inovasi-inovasi produk, sistem/aplikasi yang akan dipakai, skala promosi hingga list jaringan kerjasama. Kerjasama dengan startup lain untuk menjadi merchant dari Fintech yang akan kamu dirikan, memudahkan kamu untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang produk Fintechmu. Apalagi saat ini masyarakat sudah familiar dan sudah banyak yang mulai mengakses layanan-layanan keuangan berbasis online.
5 Persiapkan dokumen kelengkapan untuk registrasi.
Kalau keempat faktor diatas udah terlaksana, selanjutnya kamu segera prepare document sesuai dengan yang disayaratkan BI atau OJK untuk di-submit ketika pendaftaran. Pastikan lengkap ya sebelum restration atau mendaftar, biar kamu nggak banyak makan waktu dan makan duit untuk mengurus ini itu. Jika dokumen sudah lengkap semua, segera registrasikan Startup fintechmu untuk menjadi anggota bagian dari Asosiasi Fintech, mendaftarkan serta melaporkan fintechmu ke BI dan OJK sesuai SOP dan aturan yang berlaku dari BI maupun OJK.
6 Hubungi OPUSTARTUP
Dalam keadaan yang serba terbatas saat ini, tidak ada yang tidak mungkin untuk kamu memulai mendirikan startup Fintech. Kalau kamu bingung dan ragu untuk mengurusnya sendiri, segera hubungi OPUSTARTUP sebagai kolegamu untuk membantu mengurus startup fintech barumu. Dari konsultasi hingga mengurus pendaftaran akan dibantu, jadi kamu nggak perlu pusing apalagi bingung. Keamanan ataupun kedibilitasnya teruji kok, dan kinerjanya tentu sangat professional. Staf di Opustartup telah berpengalaman dalam pendaftaran badan hukum LLC untuk startup mu; dengan badan hukum LLC, startup mu akan memiliki badan hukum yang kredibel yang sudah diakui di seluruh dunia!
Tidak ada yang tidak mungkin untuk siapapun memulai startup fintech. Ikut berkompetisi memanfaatkan peluang dan menjadi salah satu produk layanan fintech yang diidam-idamkan masyarakat tentu harus terus didorong untuk diwujudkan. Startupmu akan terus maju dan berkembang, masyarakat pun senang dan nyaman.
Baca lebih lanjut: Kelebihan badan hukum LLC dibanding PT untuk bisnis online atau startup mu. Tips mendirikan perusahaan online 2021.